Nama : ALVIN DWI YUSRIVAN
NPM : 1D114080
Kelas : 1KA25
- Pilih Figur masyarakat yang anda kagumi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat setempat.
Mantan Walikota Bogor, Diani Budiarto memiliki catatan karir birokrasi yang panjang di Pemerintah Kota Bogor. Boleh dibilang, Diani merupakan sedikit contoh pejabat yang mampu membangun karir dari bawah. Ia mengawali karir di Pemerintah Kota Bogor sebagai staf kepegawaian pada tahun 1979. Selang tiga tahun atau tepatnya pada 1981, ia menempati posisi sebagai MPP Kecamatan Bogor Tengah. Dua tahun kemudian, Diani mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Pemerintahan.
Setelah menamatkan pendidikan di IIP, Diani dipercaya untuk menempati posisi sebagai Kapermat Tanah Sareal. Tak lama, karir birokrasinya semakin mengkilap. Dalam usia 32 tahun, Diani dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Camat di Bogor Timur. Selepas menjadi Kepala UPTD GOR, kemudian ia dipercaya untuk menjadi Kepala Dinas Kebersihanpada tahun 1991. Jabatan ini dipegangnya hingga tahun 1995.
Pada tahun 1995, Diani mendapatkan penugasan baru sebagai Kepala Dinas Pariwisata. Empat tahun kemudian, ia memperoleh promosi. Suami dari Dra Hj. Fauziah, MM ini mendapat kepercayaan untuk duduk sebagai Asisten Administrasi Pembangunan. Pada tahun 2000, Diani bergeser posisi menjadi Asisten Tata Praja. Kemudian Asisten Pemerintahan pada tahun 2002. Jabatan ini merupakan jabatan terakhirnya di birokrasi sebelum terpilih sebagai Walikota Bogor pada tahun 2004.
Selama perjalanan menjadi Walikota Bogor sejak tahun 2004 sampai sekarang, Diani telah menorehkan citra yang baik di masyarakat. Bahkan kemudian, masyarakat mencitrakan Diani sebagai pemimpin yang religius. Citra itu terbentuk setelah Diani secara konsisten menyambangi masyarakat di berbagai pelosok Kota Bogor melalui kegiatan Subuh Keliling. Ia bersama rombongan menerobos gelap dan dinginnya pagi untuk menyapa masyarakat sekaligus menampung aspirasi mereka.
Diani dikenal sebagai sosok yang mudah akrab dengan masyarakat. Terkadang ia mengabaikan aturan protokoler yang umum berlaku untuk mendekatkan diri dengan masyarakat Kota Bogor. Hal itu antara lain terlihat pada saat pelaksanaan Halal Bi Halal di Plasa Balaikota Bogor, setiap tahunnya. Ia yang kemudian mengajak unsur Muspida Kota Bogor untuk berkeliling menyalami semua peserta halal bi halal. Sebuah pemandangan yang tidak lumrah, tetapi mampu meneguhkan citra Diani sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat.
Secara konsep kepemimpinan, Diani dikenal sebagai Walikota yang mampu memilah dengan bijak dan cermat persoalan-persoalan yang dihadapi Kota Bogor. Sejak awal masa kepemimpinannya, Diani telah menempatkan empat masalah prioritas yang dihadapi Kota Bogor. Penanganan transportasi, pedagang kaki lima, kebersihan dan kemiskinan adalah empat masalah tersebut. Pemilahan masalah-masalah prioritas sebuah kota jarang sekali dilakukan walikota atau bupati di daerah lain. Maka, tak heran di penghujung tahun 2007 lalu, Kota Bogor masuk nominasi kota peraih MDG’s Award yang tak bisa dilepaskan dari konsep pemikiran Diani tentang empat masalah prioritas Kota.
Walikota Peduli Lingkungan
Citra yang juga melekat pada sosok Diani adalah sosok yang peduli lingkungan. Tak terhitung berapa kebijakan yang lahir pada masa kepemimpian Diani untuk menunjukkan keberpihakannya terhadap kelestarian lingkungan. Keterlibatan aktif dan peran serta Kota Bogor sebagai anggota ICLEY (perhimpunan kota-kota dunia yang peduli terhadap lingkungan hidup) sejak 2005, perubahan moda transportasi di Kota Bogor yang diarahkan pada moda transportasi massal, pembuatan lebih kurang 1400 sumur resapan biopori, penanaman pohon-pohon dan dan penanggulangan lahan kritis, pengolahan minyak jelantah menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, mengeluarkan larangan merokok di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, dan melakukan pembatasan iklan-iklan rokok di ruang-ruang publik Kota Bogor, merupakan beberapa langkah kebijakan yang dimaksud.
Khusus usaha yang telah dilakukan dalam upaya penanggulangan masalah rokok di Kota Bogor, Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah pula memberikan apresiasi pada tahun 2006 atas kiprah Diani, Pemerintah Kota Bogor menerima tanda penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala atas keberhasilannya dalam menanggulangi masalah merokok.
Selain itu, atas kiprahnya dalam menangani bernagai masalah lingkungan hidup, Diani beberapa kali mendapat kehormatan untuk tampil dalam forum dunia. Pada tanggal 15-19 Februari 2007, ia tampil dalam forum Kyoto Conference On Climate Change. Kemudian pada tanggal 5-13 Mei 2007, ia beada di tengah pertemua kota-kota yang tergabung dalamICLEY di New York, USA. Terakhir, ia menjadi pembicara pada salah satu forum kajian diUNFCCC yang dihelat di Nusa Dua, Bali.
- Apa yang anda ketahui tentang Ilmu Sosial Dasar?
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.