Puisi Tentang Kehidupan Sosial

Perut bermelodi

Do…Re….Mi….

Pertanda minta diisi

Cacing berjingkrak “PANAS”

Karena asam lambung makin ganas

Kepala pusing uing-uing

Sebab daya kalori menghilang

Lapar…Lapar….

Sungguh menyiksa nalar

Namun lihat di sekelilingmu, kawan

Banyak saudara kita yang kelaparan!

Menengadah kedua tangan di tepi jalan

Hanya untuk sesuap makanan

Bersyukurlah pada Tuhan

Karena kita masih bisa makan

Tanpa harus menjadi gelandangan!

Tugas ISD mengulas film yang mengandung unsur masalah sosial

MATA TERTUTUP (2011) ARAHAN GARIN NUGROHO

 

ULASAN :

Sekali lagi, film lokal yang berhasil menangkap fenomena sosial kemasyarakatan Indonesia yang (saat ini) kental dengan unsur agamis dan bias fundamentalisme. Film arahan Garin Nugroho yang berdurasi 90 menit ini diproduksi dengan biaya yang “murah”, berkisar sekitar 600 juta, namun tetap mampu memberikan kita pemahaman secara mendalam tentang problematika hidup beragama dan menangkap fenomena sosial secara gamblang, dengan tema spesifik potret hidup masyarakat yang terjerumus dalam lingkaran Negara Islam Indonesia (NII).

Alur cerita dalam film ini terbagi menjadi tiga: pertama, kegundahan diri seorang wanita bernama Rima dalam pencarian identitasnya hingga ia terjerumus dalam NII dan perjuangannya setelah menjadi anggota NII; kedua, pergulatan hidup seorang remaja bernama Jabir dengan kondisi keluarga dan kesulitan ekonomi yang terus menekannya; dan ketiga, pencarian seorang ibu bernama Asimah terhadap anak semata wayangnya, Aini, yang terjebak dalam kelompok fundamentalis Islam tersebut. Tiga alur yang berbeda ini memberikan kita peluang untuk memahami cerita dan apa yang ingin disampaikan oleh sang sutradara dengan lebih baik, dan diharapkan audiens mampu memandang fenomena dalam cerita ini melalui berbagai perspektif yang berbeda pula. Melalui cerita Rima, mungkin sang sutradara ingin para audiens untuk lebih bisa memahami kehidupan orang-orang yang bekerja dalam lingkaran NII, bahwa tidak semua kehidupan mereka yang “fundamentalis” berjalan dengan baik, harmonis, dan selalu berada dalam satu kesatuan yang padu untuk tujuan yang sama, melainkan konflik selalu mengiringi mereka, entah karena perbedaan paham, masalah organisasi, ataupun hal-hal konfliktual lainnya. Melalui cerita Jabir, kita dapat melihat bahwasanya himpitan ekonomi dan kondisi hidup yang tidak selamanya menguntungkan kita mampu merubah pendirian dan membiaskan pandangan kita terhadap kebenaran yang hakiki, kebenaran yang hanya Tuhan miliki dan tidak ada seorangpun yang tahu dan mampu mengubahnya. Kesulitan ekonomi yang Jabir alami, adalah triggeratau pemicu berubahnya keinginannya untuk membahagiakan ibunya, dengan cara sesederhana apapun, untuk melangkah lebih jauh lagi dengan misinterpretasinya bahwa pengorbanannya akan memberikan “sebuah tempat” bagi ibunya di surga kelak, walaupun pada akhirnya, usahanya untuk menjadi “pengantin bom”, melakukan bom bunuh diri, mengalami kegagalan. Dan cerita Asimah mengajarkan kita tentang kasih sayang yang lebih konkrit, kasih sayang dari kedua orang tua, yang tiada lelahnya mencari sang anak, Aini, yang diduga terjerumus dalam lingkaran organisasi fundamentalis Islam. Dengan perseteruan batin dalam diri seorang Asimah, yang mungkin tak akan bertemu lagi dengan sang anak, ia tetap memegang kuat kepercayaannya kepada Tuhan untuk terus menjaga anaknya dan menuntunnya kembali pulang ke rumah.

Cerita seputar NII dikemas dengan apik dan cukup mendetail, mulai dari sistem rekrutmen, perjanjian anggota atau bai’at, hingga struktur keorganisasian yang komplikatif. Sedikit banyak eksplanasi unsur lain, seperti feminisme, dapat membangun argumen logis kita terhadap cerita yang disajikan, seperti penyebab mengapa Rima memutuskan untuk keluar dari tubuh NII (yang dijelaskan di akhir cerita). Walaupun sejatinya film ini diperankan oleh orang-orang yang notabene baru terjun ke dunia perfilman, kecuali Jajang C. Noer, namun cerita dan kapabilitas seorang Garin Nugroho untuk menutupi kekurangan tersebut dengan pengarahan akting yang cerdas membuat apa yang mungkin sebenarnya bisa menjadi nilai minus untuk film ini menjadi tidak terlihat. Akting setiap aktor runut dan logis, berjalan cukup smooth di mata audiens, dan tidak dibuat-buat. Scoring musik cukup baik dan suportif, semakin “mengentalkan” nuansa lokal dan etnisitas dalam film ini, seperti permainan seruling dan musik tema latar belakang di adegan lainnya.

PENDAPAT PRIBADI :

Menurut saya film ini sangat bagus karna bertema soal fundamentalisme Islam, kita semua dapat memperkaya khasanah pemahaman kehidupan sosial dan problematika sehari-hari melalui berbagai sudut pandang yang disajikan dalam film ini.

Tugas ISD masalah kependudukan

  1. MASALAH KEPENDUDUKAN

Wawancara Khusus: Jokowi Akui Akan Ajak Rakyat Bersakit-sakit Dahulu…

Senin, 20 Oktober 2014 | 22:09 WIB

http://nasional.kompas.com/read/2014/10/20/22094681/Wawancara.Khusus.Jokowi.Akui.Akan.Ajak.Rakyat.Bersakit-sakit.Dahulu.

Menurut saya rencana Jokowi kedepannya sangat baik dan bagus, karena Indonesia mempunyai lahan pertanian dan tekhnologi pangan yang sangat besar. Jokowi memasang target, dalam tiga tahun Indonesia bisa meraih kedaulatan pangan. Untuk itu, dia akan meminta jajaran kabinetnya yang membawahi bidang itu untuk fokus mengembangkan teknologi pertanian dan teknologi pangan. Sayang sekali apabila swasembada tidak bisa dicapai dengan hasil yang memuaskan. Sebab Indonesia adalah Negara Kepulauan dan itu sangat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya secara merata . Semoga untuk kedepannya tidak hanya janji yang terucap namun dilakukan dengan usaha serta kerja keras agar masalah ini dapat terselesaikan dengan cepat . Rakyat memiliki makna khusus bagi Presiden Joko Widodo. Tak hanya ingin dilayani, mereka kini menuntut agar lebih dilibatkan oleh pemerintah. Hal itulah yang harus ditangkap pemimpin negeri ini.

  1. MASYARAKAT

Interaksi Sosial

Pengertian interaksi sosial adalah hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, antara individu dan kelompok ,atau antara kelompok dan kelompok dalam bentuk kerja sama,persaingan,ataupun pertikain.

Contohnya :

  • suatu kelompok organisasi dalam suatu partai,seorang Ketua dalam organisasi tersebut memberikan instruksi kepada anggota lainnya tentang melakukan strategi dalam mengkampanye kan partai tersebut supaya bisa terpilih.
  • seorang guru SD sedang memberikan pengajaran kepada muridnya.

Status Sosial

Status sosial adalah suatu kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang dapat diperoleh dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun karena pemberian. Interaksi sosial akan mendorong individu untuk dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi. Status sosial yang lebih tinggi akan berpengaruh pula pada sikap dan rasa penghargaan yang tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang akan berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.

Contohnya :

  • Seorang pejabat tentunya memiliki ruang lingkup interaksi yang lebih luas dan bervariatif bila dibandingkan dengan seorang petani. Pejabat akan berinteraksi dengan banyak orang dan dari berbagai status dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari masyarakat biasa, pengusaha, politikus, teknokrat, akademis, dan sebagainya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Lain halnya dengan petani , dalam kesehariannya ia hanya berinteraksi dengan sedikit orang yang status dan latar belakangnya juga tidak jauh berbeda dengan dirinya.

Tugas ISD Figur yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat

Nama              : ALVIN DWI YUSRIVAN

NPM                : 1D114080

Kelas                : 1KA25

  1. Pilih Figur masyarakat yang anda kagumi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat setempat.

Mantan Walikota Bogor, Diani Budiarto memiliki catatan karir birokrasi yang panjang di Pemerintah Kota Bogor. Boleh dibilang, Diani merupakan sedikit contoh pejabat yang mampu membangun karir dari bawah. Ia mengawali karir di Pemerintah Kota Bogor sebagai staf kepegawaian pada tahun 1979. Selang tiga tahun atau tepatnya pada 1981, ia menempati posisi sebagai MPP Kecamatan Bogor Tengah. Dua tahun kemudian, Diani mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Pemerintahan.

Setelah menamatkan pendidikan di IIP, Diani dipercaya untuk menempati posisi sebagai Kapermat Tanah Sareal. Tak lama, karir birokrasinya semakin mengkilap. Dalam usia 32 tahun, Diani dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Camat di Bogor Timur. Selepas menjadi Kepala UPTD GOR, kemudian ia dipercaya untuk menjadi Kepala Dinas Kebersihanpada tahun 1991. Jabatan ini dipegangnya hingga tahun 1995.

Pada tahun 1995, Diani mendapatkan penugasan baru sebagai Kepala Dinas Pariwisata. Empat tahun kemudian, ia memperoleh promosi. Suami dari Dra Hj. Fauziah, MM ini mendapat kepercayaan untuk duduk sebagai Asisten Administrasi Pembangunan. Pada tahun 2000, Diani bergeser posisi menjadi Asisten Tata Praja. Kemudian Asisten Pemerintahan pada tahun 2002. Jabatan ini merupakan jabatan terakhirnya di birokrasi sebelum terpilih sebagai Walikota Bogor pada tahun 2004.

Selama perjalanan menjadi Walikota Bogor sejak tahun 2004 sampai sekarang, Diani telah menorehkan citra yang baik di masyarakat. Bahkan kemudian, masyarakat mencitrakan Diani sebagai pemimpin yang religius. Citra itu terbentuk setelah Diani secara konsisten menyambangi masyarakat di berbagai pelosok Kota Bogor melalui kegiatan Subuh Keliling. Ia bersama rombongan menerobos gelap dan dinginnya pagi untuk menyapa masyarakat sekaligus menampung aspirasi mereka.

Diani dikenal sebagai sosok yang mudah akrab dengan masyarakat. Terkadang ia mengabaikan aturan protokoler yang umum berlaku untuk mendekatkan diri dengan masyarakat Kota Bogor. Hal itu antara lain terlihat pada saat pelaksanaan Halal Bi Halal di Plasa Balaikota Bogor, setiap tahunnya. Ia yang kemudian mengajak unsur Muspida Kota Bogor untuk berkeliling menyalami semua peserta halal bi halal. Sebuah pemandangan yang tidak lumrah, tetapi mampu meneguhkan citra Diani sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat.

Secara konsep kepemimpinan, Diani dikenal sebagai Walikota yang mampu memilah dengan bijak dan cermat persoalan-persoalan yang dihadapi Kota Bogor. Sejak awal masa kepemimpinannya, Diani telah menempatkan empat masalah prioritas yang dihadapi Kota Bogor. Penanganan transportasi, pedagang kaki lima, kebersihan dan kemiskinan adalah empat masalah tersebut. Pemilahan masalah-masalah prioritas sebuah kota jarang sekali dilakukan walikota atau bupati di daerah lain. Maka, tak heran di penghujung tahun 2007 lalu, Kota Bogor masuk nominasi kota peraih MDG’s Award yang tak bisa dilepaskan dari konsep pemikiran Diani tentang empat masalah prioritas Kota.

Walikota Peduli Lingkungan

Citra yang juga melekat pada sosok Diani adalah sosok yang peduli lingkungan. Tak terhitung berapa kebijakan yang lahir pada masa kepemimpian Diani untuk menunjukkan keberpihakannya terhadap kelestarian lingkungan. Keterlibatan aktif dan peran serta Kota Bogor sebagai anggota ICLEY (perhimpunan kota-kota dunia yang peduli terhadap lingkungan hidup) sejak 2005, perubahan moda transportasi di Kota Bogor yang diarahkan pada moda transportasi massal, pembuatan lebih kurang 1400 sumur resapan biopori, penanaman pohon-pohon dan dan penanggulangan lahan kritis, pengolahan minyak jelantah menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, mengeluarkan larangan merokok di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, dan melakukan pembatasan iklan-iklan rokok di ruang-ruang publik Kota Bogor, merupakan beberapa langkah kebijakan yang dimaksud.

Khusus usaha yang telah dilakukan dalam upaya penanggulangan masalah rokok di Kota Bogor, Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah pula memberikan apresiasi pada tahun 2006 atas kiprah Diani, Pemerintah Kota Bogor menerima tanda penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala atas keberhasilannya dalam menanggulangi masalah merokok.

Selain itu, atas kiprahnya dalam menangani bernagai masalah lingkungan hidup, Diani beberapa kali mendapat kehormatan untuk tampil dalam forum dunia. Pada tanggal 15-19 Februari 2007, ia tampil dalam forum Kyoto Conference On Climate Change. Kemudian pada tanggal 5-13 Mei 2007, ia beada di tengah pertemua kota-kota yang tergabung dalamICLEY di New York, USA. Terakhir, ia menjadi pembicara pada salah satu forum kajian diUNFCCC yang dihelat di Nusa Dua, Bali.

 

 

  1. Apa yang anda ketahui tentang Ilmu Sosial Dasar?

 

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.

 

Tugas ISD mengulas berita di media online kompas

Ini Skenario Koalisi Merah Putih Makzulkan Jokowi dan Jadikan Prabowo Presiden

Senin, 6 Oktober 2014 | 16:25 WIB

 

KOMPAS.COM/VITALIS YOGI TRISNA DAN RODERICK ADRIAN MOZESPrabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan).

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, menduga Koalisi Merah Putih memiliki niat untuk memakzulkan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Langkah itu akan semakin mulus jika pimpinan MPR berasal dari koalisi pendukung Prabowo Subianto tersebut.

Ray menjelaskan, nantinya jika Jokowi-JK dimakzulkan, maka pasangan Probowo Subianto-Hatta Rajasa akan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia.

“Kalau Jokowi-JK dimakzulkan, maka Prabowo- Hatta naik. Sinyal ke arah sana kuat,” ujar Ray dalam diskusi berjudul “Pak Jokowi: Tinggalkan KMP, Bentuk Kabinet Rakyat Anti Mafia!”, di Kafe Deli, Jalan Sunda No 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).

Ray berpandangan, upaya Koalisi Merah Putih di parlemen untuk menjegal Jokowi-JK jelas terlihat. Mulai dari UU Pilkada hingga UU MD3 merupakan cara-cara Koalisi Merah Putih untuk mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi-JK. Nantinya, lanjut Ray, jika jalannya pemerintahan Jokowi-JK tidak efektif, maka rasa kepercayaan rakyat terhadap keduanya akan luntur.

Jika skenario tersebut berjalan, lanjut Ray, maka pimpinan MPR akan menggelar sidang paripurna untuk memakzulkan Jokowi JK.

“Mereka (KMP) bisa gunakan Pasal 51 ayat 2 untuk makzulkan Jokowi-JK,” ucap Ray.

Untuk diketahui, Pasal 51 ayat 2 UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) berbunyi, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memperoleh suara terbanyak dalam sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Dapat diartikan bahwa Prabowo-Hatta yang menjadi capres dan cawapres dengan suara terbanyak akan ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden untuk menggantikan presiden dan wakil presiden yang telah dimakzulkan sebelumnya.

Ulasan  :

Menurut pengamat politik LIMA Ray Rangkuti,KMP berniat memakzulkan pasangan jokowi jk,dan akan lebih mulus jika MPR terpilih berasal dari KMP usungan Prabowo Subianto dan menaikan Prabowo dan Hatta Rajasa menjadi pemimpin RI .

Pengamat politik ini berpandangan bahwa KMP sudah mempersiapkan betul langkah langkah untuk memakzulkan pasangan jokowi jk dan menaikan Prabowo Hatta sebagai pemimpin RI,scenario itu akan berjalan dan di akhiri dengan MPR menggelar siding paripurna untuk memakzulkan jokowi jk.

KMP bisa menggunakan pasal 51 ayat 2 untuk memakzulkan jokowi jk,karena Prabowo akan mendapat lebih banyak suara di dalam MPR,DPR,DPD,dan DPRD.

Pendapat :

Saya pikir ini akan berdampak buruk bagi NKRI,karena pedoman bangsa yang sejak dulu telah di pegang,di hancurkan begitu saja karena keserakahan pribadi seseorang yang belum tentu bisa bertanggung jawab bagi bangsa ini serta beraspirasi bagi bangsa ini . Sebaiknya jokowi membuat kabinet yang menentang koalisi merah putih dan untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut .

Tugas ISD ke-7 Konflik dan Kesenjangan Sosial

1. Konflik   photo 1

Pada hari minggu tanggal 16 November 2014 saya berhasil mengambil gambar tentang konflik yang terjadi di Jl. Raya Cibadak tepatnya sebelah SPBU 34.43307

Konflik terjadi ketika segerombolan polisi (para polisi menggunakan sepeda motor) sedang melintasi jalan tersebut, akan tetapi sebuah mobil pickup berwarna putih dari arah berlawanan yang hendak keluar dari SPBU membuat gerombolan tersebut sulit untuk mengerem dan mengakibatkan barisan depan dari gerombolan tersebut jatuh dari motor.

Pada saat bersamaan posisi saya tepat berada disamping para gerombolan polisi tersebut jadi saya dapat melihat dengan jelas bahwa sebenarnya mereka (gerombolan polisi) melaju dengan kecepatan yang lumayan cepat, sehingga sulit bagi mereka untuk mengerem atau menghentikan motornya.

Setelah beberapa polisi terjatuh dijalan, teman-teman mereka yang berada diposisi belakang langsung mengepung supir mobil pickup tersebut dan menyuruhnya untuk berhenti dipinggir jalan.

Namun bukannya diselesaikan secara baik-baik, segerombolan polisi ini langsung bertindak anarkis dan memukuli supir tersebut. Warga disekitar yang melihat kejadian tersebut tidak bisa berbuat apa-apa melainkan hanya melihat layaknya menonton sebuah acara brutal.

Pendapat saya tentang konflik tersebut adalah seharusnya aparat keamanan atau polisi itu bertugas (1) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; (2) menegakkan hukum; dan (3) memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (Pasal 13).

Namun pada kenyataannya mereka telah melakukan pelanggaran dengan bertindak anarkis layaknya geng motor brutal. Harapan saya semoga kedepannya kepolisian bertindak tegas untuk oknum-oknum seperti ini, karena mereka telah menodai dan membuat citra kepolisian menjadi buruk.

2. Kesenjangan Sosial   photo 2

Pada hari senin tanggal 18 November 2014

Saya berusaha mewawancarai salah seorang dari segerombolan pengamen (atau biasa kita sebut “Anak Punk”)

1. Pertanyaan : Apakah abang sudah lama menjadi pengamen ?

Jawaban : Ya saya sudah lama menjadi pengamen.

2. Pertanyaan : Apa yang menyebabkan abang menjadi pengamen ?

Jawaban : Karena faktor ekonomi saya yang sangat memprihatinkan.

3. Pertanyaan : Apa abang tidak berusaha mencari pekerjaan lain ?

Jawaban : Bagaimana saya bisa mencari pekerjaan yang layak, saya saja hanya lulusan SD, jaman sekarang ini susah sekali mencari pekerjaan tanpa ijazah atau gelar.

4. Pertanyaan : Apa harapan abang ke depannya untuk pemerintahan kita yg baru ini ?

Jawaban : Saya hanya berharap agar pemerintah menyediakan banyak lapangan pekerjaan yang layak dan untuk para orang-orang yang tidak mampu diberikan kesempatan .

*catatan : jawaban dari pengamen tersebut telah saya perbaiki, karena saat menjawab pertanyaan dari saya, pengamen tersebut menjawabnya dengan bahasa yang agak kasar.

Bisa saya simpulkan bahwa ternyata banyak sekali pengamen-pengamen jalanan yang kurang mampu dan latar belakang pendidikan mereka yang sangat rendah membuat mereka tidak bisa bekerja di tempat yang lebih layak, tapi saya bangga terhadap mereka para pengamen yang berusaha mencari uang dengan hal yang mereka bisa/mampu.

Kita bisa mengurangi tingkat kemiskinan di negara kita dengan cara :

  1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di indonesia.
  2. Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
  3. Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
  4. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :     • Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
    • Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
  5. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain:  •Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar  di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah  Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
    • Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah          Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
    •   Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
    • Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma  di kelas III rumah sakit.
  6. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
    • Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
    • Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
    • Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk

Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. (menurut modul online)
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.

Faktor-faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
I. Kematian (Mortalitas)
II. Kelahiran (Natalitas)
III. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.
I. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
 Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
 Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
– Rendah, jika IMR antara 15-35.
– Sedang, jika IMR antara 36-75.
– Tinggi, jika IMR antara 76-125.
II. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun..
III. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.